gambar

gambar

Kamis, 19 April 2012

tugas sejarah 1-2

PEMBABAKAN ZAMAN PRASEJARAH BERDASARKAN GEOLOGI

Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan. Berdasarkan geologi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman-zaman tersebut merupakan periodisasi atau pembabakan prasejarah yang terbagi atas :

1.      ARKAEKUM / ZAMAN TERTUA
Zaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun. Pada saat itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan.

2.      PALEOZOIKUM / ZAMAN PRIMER / ZAMAN HIDUP TUA
Zaman ini berlangsung 340 juta tahun. Mahluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikroorganisme, ikan, amfibi, reptile, dan binatang yang tidak bertulang punggung, untuk lebih mengenal hewan apa saja yang termasuk dalam hewan tidak bertulang punggung, salah satu contohnya adalah serangga, ubur-ubur, cumi-cumi, dan cacing.
Dengan berakhirnya zaman primer, maka kehidupan terus berkembang, sehingga memasuki zaman baru. Ditandai dengan munculnya sejenis reptile raksasa yang hidup pada zaman kedua.

3.      MESOZOIKUM / ZAMAN SEKUNDER / ZAMAN HIDUP PERTENGAHAN
Zaman ini berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan, jenis reptile mencapai tingkat yang terbesar. Sehingga hal tersebut menjadikan zaman mesozoikum disebut juga dengan zaman reptile.
Setelah berakhirnya zaman sekunder ini, maka muncul kehidupan lain, yaitu jenis burung dan binatang menyusui yang masih rendah tingkatannya. Sedangkan jenis reptilenya mengalami kepunahan.

4.      NEOZOIKUM / ZAMAN HIDUP BARU
Zaman ini dibedakan menjadi dua zaman, yaitu :
1.      Tersier / zaman ketiga
Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Yang terpenting dari zaman ini adalah ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui seperti jenis primate, contohnya kera.
2.      Kuartier / zaman ke-empat
Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia, sehingga marupakan zaman terpenting. Zaman ini dibagi lagi menjadi dua zaman yang disebut dengan zaman pleistocen dan holocen.
Untuk lebih jelasnya, berikut akan diuraikan :
1.    Zaman Pleistocen / Dilluvilium
Berlangsung kira-kira 600.000 tahun, yang ditandai dengan adanya manusia purba.
2.    Zaman Holocen / Alluvium
Berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu, dan terus berkembang hingga dewasa ini. Pada zaman ini ditandai dengan munculnya manusia jenis homo sapienss yang memiliki ciri-ciri seperti manusia sekarang.

Jika ditulis dalam bagan, maka akan tampak seperti berikut :
ARKAEKUM
 

HOLOCEN
 
PLEISTOCEN
 
KUARTIER
 
TERSIER
 
NEOZOIKUM
 
PRASEJARAH
 
PALEOZOIKUM
 
MESOZOIKUM
 
 





Jika disajikan dalam tabel, maka dapat ditulis sebagai berikut :

NO
ZAMAN PRASEJARAH
KURUN WAKTU
CIRI-CIRI KEHIDUPAN
1.
Arkaekum
2500 juta tahun
Belum ada kehidupan

2.
Palaeozoikum
340 juta tahun
Muncul mahluk baru, seperti amfibi, reptile, dan ikan
3.
Mesozoikum
140 juta tahun
Muncul reptile raksasa
4.
Neozoikum
Tersier                      
Kuarter       Dillivium
Alluvium
60 juta tahun
600.000 tahun
20.000 yahun
Muncul binatang mamalia
Muncul manusia purba
Muncul homo sapiens












LOCAL GENIUS
Kemampuan jenius bangsa yang bersifat local. Itulah local genius. Sebuah kemampuan local menantang sesuatu yang global.
Secara luas, local genius mengacu pada kemampuan kita sebagai bangsa yang berbudaya, untuk menyerap budaya asing tanpa merusak budaya kita sendiri.
Sebagai contoh dari local genius. Hal yang sudah dilakukan oleh bangsa dalam proses akulturasi agama Hindu, Budha, Islam, atau contoh kecil, seperti resep masakan asing yang dikombinasikan dengan bumbu-bumbu nusantara.
Kalau saja kita bisa memperluas ruang lingkup pemaknaan local genius bangsa kita, mungkin budaya-budaya asing yang paling umum sekalipun bisa diserap dan diaplikasikan kedalam seluruh aspek mulai dari pendidikan hingga kesehatan. Contohnya, budaya nasionalisme Jepang memang patut ditiru positifnya, tapi jika kita bisa mengakulturasi budaya nasionalisme mereka dengan versi kita dari kejeniusan lokalnya, mungkin pada akhirnya kemampuan kita tidak hanya berguna bagi kita, tapi juga menjadi panutan bagi masyarakat internasional.









GLOBALISASI
Globalisasi diambil dari kata global yang aatinya universal. Achmad Suparman menyatakan globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atay perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah.
Banyak orang juga memandang dari sisi negative tentang pengertian globalisasi. Olehnya globalisasi dipandang sebagai sebuah proyek yang disusun oleh Negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negative atau curiga terhadapnya.
Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksud dengan globalisasi, diantaranya :
1.      Internasionalisme : meningkatnya hubungan internasional
2.      Liberalisasi : semakin diturunkannya batas antar Negara
3.      Universalisasi : semakin tersebarnya hal material maupun immaterial ke seluruh dunia
4.      Westernisasi : salah sau bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal
5.      Hubungan Transplanetari dan Suprateritorialitas : dunia global memiliki status ontology sendiri, bukan sekadar gabungan Negara-negara.

CIRI GLOBALISASI
1.      Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu
2.      Pasar dan produksi ekonomi di Negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam WTO
3.      Peningkatan interaksi cultural melalui perkembangan media massa
4.      Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional, dll
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan, dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi global.

TEORI GLOBALISASI
Cochrane dan Pain :
1.      Para Globalis
Globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan.
·         Para Globalis Positif (menanggapi dengan baik setiap perkembangan)
·         Para Globalis Negatif (menganggap globalisasi sebagai bentuk penjajahan barat terutama AS)
2.      Para Tradisionalis
Tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi
3.      Para Transformasionalis
Berada di antara para globalis dan tradisionalis.

SEJARAH GLOBALISASI
Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. 
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan. Selain itu, kaum muslim juga menyebarkan agamanya.       
Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia.
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antar negara pun mulai kabur.


REAKSI MASYARAKAT
Gerakan pro-globalisasi

Pendukung globalisasi (sering juga disebut dengan pro-globalisasi) menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif yang dicetuskan oleh David Ricardo.

Gerakan Antiglobalisasi

Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia
Antiglobalisasi dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, sementara yang lainnya menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah gerakan sosial yang berbeda-beda. Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini, yang menurut mereka mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebab lainnya.
Namun, orang-orang yang dicap "antiglobalisasi" sering menolak istilah itu, dan mereka lebih suka menyebut diri mereka sebagai Gerakan Keadilan Global, Gerakan dari Semua Gerakan atau sejumlah istilah lainnya.


PENGARUH GLOBALISASI
Globalisasi mempengaruhi segala aspek kehidupan di dunia. Diantaranya :

1.      Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara.

2.      Globalisasi kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar